HomeAnak yatim bukan kontenUncategorizedAnak yatim bukan konten

Anak yatim bukan konten

Coba jujur deh, lo pernah gak liat orang pamer di medsos: foto sama anak yatim, captionnya panjang kayak skripsi, terus ditutup pake hashtag #BerbagiItuIndah #FeelingBlessed?
Lah, ayat Qur’an bukan ngajarin gitu, bro.

Allah udah ngebahas hal ini di QS. Al-Ma’un 1-3:

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.”

Nah lhooo… Jadi, ngaku-ngaku religius tapi cuek sama anak yatim? Sama aja kayak bilang: “Gue anak soleh kok” tapi sholatnya masih pake sistem skip ad—langsung loncat ke salam.


Bayangin ada dua orang:

  1. Si A: rajin upload story ngaji, tapi kalau ada anak yatim yang minta bantuan malah bilang, “Maaf dek, lagi irit bulan ini” — padahal baru kemarin check out iPhone baru di e-commerce.
  2. Si B: gak pernah update soal ibadahnya, tapi diam-diam tiap bulan nyisihin duit jajan buat bantu anak yatim.

Nah, kira-kira siapa yang lebih “real” di mata Allah? Ya jelas bukan yang doyan pencitraan.


Jadi gini

  • Jangan sampe malaikat catet lo kayak gini: “Si Fulan punya 300 skin Mobile Legends, tapi gak punya skin kepedulian ke anak yatim.”
  • Atau: “Si Fulan tiap minggu traktir temen-temennya all you can eat, tapi giliran anak yatim lewat malah pura-pura scroll HP.”
  • Lebih parah lagi: “Si Fulan ngakunya calon menantu idaman, tapi ternyata nggak idam-idam banget karena pelit sama anak yatim.”

Allah tuh gak butuh status atau pencitraan kita. Yang Allah liat itu hati sama perbuatan. Nyantunin anak yatim bukan berarti harus punya duit miliaran. Kadang sekadar senyum, traktir makan, atau sekedar ngajak ngobrol aja udah bikin hati mereka gak ngerasa sendirian.

Lagipula, ada jaminan spesial dari Rasulullah ﷺ:

“Aku dan orang yang menanggung anak yatim, kedudukannya di surga seperti ini.”
(Sambil beliau nunjukin jari telunjuk dan tengah, rapet gitu.)
(HR. Bukhari)

Bayangin bro… lo bisa jadi tetanggaan sama Nabi cuma gara-gara gak pelit sama anak yatim. Gak perlu jadi influencer jutaan followers, cukup jadi manusia peduli.


Hidup terlalu singkat buat jadi kolektor gadget

Hidup ini terlalu singkat buat sekadar jadi kolektor gadget, kolektor motor, atau kolektor like di Instagram.
Cobalah sekali-kali jadi kolektor doa anak yatim. Karena doa mereka itu powernya lebih gede daripada support fans K-pop army.

So… mau pilih dicatet Allah sebagai “pendusta agama” atau “partner Nabi di surga”?
Jawabannya ada di dompet dan hati lo, bro.

One thought on “Anak yatim bukan konten

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *