Hidup kadang menempatkan kita di ujung batas. Hutang tak terbayar, usaha bangkrut, dan kepercayaan terasa lenyap begitu saja. Rasanya tak ada lagi harapan.

Tapi tahukah Anda, di balik semua itu ada kekuatan yang begitu kuat, begitu tulus: Do’a seorang anak yatim.
Amel, seorang anak yatim, tahu betul tentang kehilangan. Saat gempa Cianjur, ia kehilangan kedua orang tuanya dan akhirnya tinggal bersama sang nenek. Namun, karena keadaan yang berat, sang nenek membawa Amel ke panti.

Kini Amel tinggal di Rumah Do’a Yatim Dhuafa, tempat ia menemukan harapan dan mulai menghafal Quran.
Di sana, hari-hari Amel dipenuhi dengan kegiatan tahfidz yang mendekatkannya pada Allah. Ternyata, Amel begitu cepat menghafal.

Bayangkan, do’a-do’a yang dipanjatkan dari mulut anak-anak seperti Amel, begitu tulus dan begitu ikhlas.

• Nsectetur cing mauris quis risus laoreet elit.

• Suspe ndisse dolor sit amet suscipit sagittis leo.

• Entum estibulum metus aliquam egestas dignissim posuere.

• If you are going to use a auctor nec purus passage.

Di Rumah Do’a Yatim Dhuafa, bukan hanya Amel yang punya kisah. Ada puluhan anak lain yang juga sedang berjuang dan belajar.

Mereka butuh dukungan kita agar panti ini bisa terus berjalan, membina, dan mendidik mereka menjadi generasi yang kuat dalam iman dan ilmu.

Mari bersama-sama kita support mereka. Do’a tulus mereka adalah kekuatan yang tak pernah terhalangi. Karena sangat mungkin, dari do'a mereka persoalan anda akan menemukan jawabannya.

Menyantuni dan menjaga anak yatim merupakan perbuatan yang sangat dicintai Allah SWT. dan juga Rasulullah SAW. Adapun sabda Rasulullah yang diabadikan dalam sebuah hadist:

“Ada seseorang yang datang kepada Rasulullah SAW. dan mengeluh kekerasan hatinya. Nabi pun bertanya, “sukakah kamu jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihanilah anak yatim, usaplah wajahnya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” (HR. Ath-Thabrani).