Seorang anak kecil duduk di sudut rumah yang sederhana. Matanya menatap kosong, menunggu seseorang yang tak akan pernah kembali. Ayahnya sudah tiada. Ibunya berjuang seorang diri, namun seringkali tak mampu memenuhi kebutuhan.
Di usianya yang masih belia, ia sudah mengerti arti kehilangan. Tak ada lagi yang menggandeng tangannya saat pulang sekolah, tak ada lagi pelukan hangat yang menenangkan rasa takutnya di malam hari.
Anak itu adalah potret dari ribuan—bahkan jutaan—anak yatim di sekitar kita. Mereka tidak meminta dilahirkan dalam keadaan ini, tetapi mereka dititipkan Allah kepada kita sebagai amanah berharga.
Rasulullah ﷺ sendiri, Sang Nabi yang penuh kasih, lahir sebagai seorang yatim. Beliau tahu betul getirnya kehilangan. Karena itu, beliau begitu menekankan kepada kita untuk mencintai dan memuliakan anak yatim. Bahkan beliau menjanjikan, orang yang peduli pada anak yatim akan bersamanya di surga, sedekat jari telunjuk dan jari tengah.
Barangsiapa menjaga anak yatim di antara umat Islam sampai menjaga makannya, dan minumnya, maka Allah pasti bakal memasukan orang itu ke dalam surga… (HR. Tirmidzi)
MasyaAllah… Betapa indah janji itu.
Bayangkan, hanya dengan memberi mereka sesuap nasi, biaya sekolah, atau senyum kebahagiaan, kita sedang menulis tiket menuju Jannah.
Sahabat baik, inilah peluang emas yang Allah hadirkan untuk kita.
Melalui tsabitmulia.com, Anda bisa menjadi bagian dari perjalanan indah ini:
Memberi santunan rutin agar mereka tidak lagi menahan lapar.
Menyediakan beasiswa pendidikan yang membuka gerbang masa depan mereka.
Menghadirkan paket makanan bergizi untuk tumbuh kembang yang lebih sehat.
Setiap rupiah yang Anda sisihkan akan menjadi amal jariyah, pahala yang tak akan berhenti mengalir, bahkan setelah kita tiada.
Mari kita wujudkan senyum itu. Mari kita genggam tangan-tangan kecil yang sedang menunggu kasih sayang kita. Karena di balik senyum anak yatim, tersimpan jalan menuju keberkahan abadi untuk kita semua.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik