Kering Keringat, Kering Dompet: Ketika Komunitas Jadi Tempat Gratisan”
Pernah gak kamu gabung di komunitas yang katanya solid banget — semua saling bantu, semua saling support, tapi pas giliran bayar jasa, semua mendadak pura-pura gak bawa dompet?
“Pundakku pegel nih, siapa ya yang bisa mijit?”
“Oh, kan ada si A, dia tukang pijit. Suruh aja, sesama member ini mah.”
Dan kata sakti pun keluar:
“Kan kita satu komunitas, masa bayar sih?”
Mental Gratisan Berkedok Kebersamaan
Masalahnya, yang dibilang “kebersamaan” ini kadang berubah jadi “kebermanfaatan sepihak.”
Yang punya keahlian — entah itu pijat, desain, atau servis — selalu diminta bantu, tapi gak pernah dikasih penghargaan yang sepadan.
Lucunya, kalau diminta bayar jasa, jawabannya standar:
“Ih, masa sama teman sendiri hitung-hitungan?”
Padahal… kalau urusan beli kopi kekinian seharga 40 ribu sih gak pernah debat.
Tapi giliran teman mijitin dua jam, dikasihnya cuma “makasih ya, semoga tanganmu makin berkah.”
Nabi Udah Ingatkan dari Dulu
Rasulullah ﷺ udah bilang jelas banget:
“Berikanlah upah kepada pekerja sebelum kering keringatnya.” (HR. Ibnu Majah)
Biar lebih gampang bacanya kira-kira begini:
“Bro, kalau orang udah kerja buat kamu, jangan tunggu keringatnya nguap dulu baru bayar.”
Simpel banget sebenernya:
jangan nunda, jangan ngeles, jangan ngirit pakai dalih ukhuwah.
Karena menghargai jerih payah orang lain itu juga bentuk tolong-menolong yang benar.
Ikhlas Itu Bukan Gratis
Banyak yang salah kaprah soal “ikhlas”.
Ikhlas itu niatnya lurus, tapi hasilnya tetap adil.
Kalau tukang pijit udah keluar tenaga, keringat, bahkan sabar denger kamu curhat sambil mijit,
terus kamu cuma bayar dengan ucapan “makasih ya, doain sukses,” — itu bukan ikhlas, itu hemat yang disyariatkan sendiri.
Solusinya? Jangan Diam Aja, Pengurus Komunitas Harus Bergerak!
Daripada terus jadi komunitas yang hobi “diskon 100% dengan modal rasa bersalah,”
mending pengurus komunitas turun tangan dan bikin sistem yang adil.
Misalnya:
“Program Donasi: Layanan Pijat untuk Member yang Gak Mampu.”
Jadi kalau memang ada anggota yang sakit, kelelahan, atau butuh terapi pijat tapi gak mampu bayar,
biaya jasanya bisa diambil dari dana komunitas — bukan dari tenaga gratis si tukang pijit.
Yang mijit tetap dibayar layak,
yang butuh bantuan tetap terbantu,
dan komunitasnya gak kehilangan rasa hormat terhadap profesi anggotanya.
Komunitas Sehat Itu yang Adil
Komunitas yang sehat bukan yang semua serba gratis,
tapi yang saling menghargai waktu, tenaga, dan kemampuan setiap anggotanya.
Karena keringat yang dihargai akan membawa berkah,
sementara keringat yang diabaikan —
hanya meninggalkan rasa kering di hati.
image generate by Gemini AI